PALU, rindang.ID | Sebanyak 220 warga di Kelurahan Baru, Kota Palu, menerima bantuan pangan berupa beras yang didistribusikan oleh Perum Bulog Sulawesi Tengah pada Jumat (18/7/2025). Bantuan yang datang tepat di tengah harga beras pasaran yang masih tinggi.
Setelah sambutan-sambutan sebelum penyerahan bantuan, riuh terdengar. Di antara warga yang berkumpul, di dalam kantor kelurahan itu, Nani berdiri dengan wajah lega. Perempuan paruh baya itu memeluk erat karung beras yang baru saja diterimanya.
“Alhamdulillah… ini cukup buat satu bulan lebih. Saya tidak perlu beli beras lagi,” katanya pelan kepada jurnalis.
Pagi itu sebanyak 220 warga Kelurahan Baru menerima bantuan pangan dari Bulog Sulawesi Tengah. Bantuan yang datang di saat tepat, ketika harga beras di pasar melonjak hingga mencapai Rp17.000 sampai Rp19.000 per kilogram.
Program ini adalah bagian dari inisiatif nasional untuk menjaga stabilitas pangan dan ekonomi warga prasejahtera. Masing-masing penerima mendapat 20 kilogram beras, mencakup alokasi untuk dua bulan sekaligus yakni Juni dan Juli. Total beras yang digelontorkan di kelurahan ini mencapai 4,4 ton.
Bagi Nani, bantuan ini bukan sekadar angka. Sebelumnya, ia biasa membeli 5 kilogram beras setiap minggu. Namun, sejak harga meroket, ia dengan terpaksa merelakan mengeluarkan biaya lebih demi tetap ada nasi di meja makan. Tentu saja, beras adalah kebutuhan pokok, belanja dapur lain bisa ganti tapi tidak dengan nasi.
“Kalau harga segitu, 5 kilo saja bisa sampai 90 ribu. Belum beli lauk,” ucapnya. “Bantuan ini sangat membantu. Saya harap bisa terus berlanjut,” kata Nani
Program bantuan pangan ini tidak hanya tentang distribusi bahan pokok, Manajer Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil Sulteng, Edi Apriadi yang hadir dalam penyaluran itu menjelaskan bahwa program ini juga dirancang sebagai stimulus ekonomi tahun 2025.
“Kami ingin bantuan ini jadi penyangga. Warga tak perlu beli beras lagi selama sebulan. Uang yang tadinya buat beli beras bisa dipakai untuk kebutuhan lain,” jelas Edi di Kantor Kelurahan Baru.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Palu, Irmayanti, menegaskan bahwa kerja sama antara Pemerintah Kota dan Bulog akan terus diperkuat.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya mendapatkan beras murah, tapi juga yang berkualitas. Distribusi seperti ini sangat dibutuhkan saat harga pasar sedang tinggi,” ujarnya.
Kelurahan Baru hanya satu titik dari distribusi serentak yang digelar Bulog di Kota Palu. Sebanyak 2.650 warga menjadi penerima bantuan, dengan total beras yang disiapkan mencapai 53 ton.
Di tengah semua angka dan logistik itu, ada wajah-wajah penuh harap seperti Nani, ibu rumah tangga lainnya, dan para lansia yang datang wajah gembira, memanggul sendiri beras bantuan mereka.
Inflasi mungkin terlalu ribet untuk mereka pahami. Kecuali yang pasti, beras bantuan ini membuat mereka lega dan tidak makin terbebani oleh harga-harga yang tinggi.



