DONGGALA, rindang.ID | Yayasan Rubalang (Rumah Bahari Gemilang) berkolaborasi dengan Amati Indonesia serta mahasiswa MSIB batch 7 meresmikan pusat pembibitan mangrove di Pulau Pangalsiang, Donggala, Jumat (13/12/2024).
Tak hanya membibitkan, rangkaian kegiatan itu juga ditndai dengan penanam 3.000 pohon mangrove di pesisr pantai pulau tersebut.
Direktur Rubalang, Moh Taifan Saputra mengatakan, inisiatfi tersebut merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan serta pemberdayaan ekonomi.
Ia menyebut, kegiatan ini melibatkan mengajak langsung masyarakat lokal untuk dengan harapan bisa melanjutkan, mengembangkan serta mendukung kehidupan ekonomi masyarakat setempat.
Rangkaian kegiatan itu dimulai dengan peresmian rumah pembibitan mangrove yang dihadiri Kepala Dusun 1, Camat, Founder Rubalang, Ketua Penanaman Mangrove Sipatuo Perepat serta warga Pulau Pangalasiang dan dibuka langsung oleh CEO dan Founder Amati Indonesia, Viringga Kusuma.
“Karena apa yang kita lakukan di pangalasiang itu akan berdampak keseluruhan penjuru dunia,” ujar Viringga Kusuma.

Dilihat dari lokasi pulau yang berada di wilayah pesisir yang terbilang rawan dengan bencana terutama abrasi, maka penanaman mangrove itu adalah solusi besar.
Meski begitu, hewan ternak yang bebas berkeliaran dan kerap memakan bibit mangrove yang baru tumbuh, menjadi salah satu tantangan warga sekitar penanaman mangrove.
“Di sini masih banyak hewan-hewan ternak yang berkeliaran jadi solusinya itu kita pagari, kemudian lumpurnya di sini terlalu dalam, jadi agak susah kalau kita jalan kesana kemari” ucap Akmal selaku ketua penanaman mangrove.
Terlepas dari tantangan itu, penanaman mangrove ini dinilai dapat menjadi benteng abrasi pantai, memaksimalkan fungsi ekosistem mangrove, dan menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut serta dapat mendukung kehidupan ekonomi masyarakat setempat melalui peningkatan hasil tangkapan ikan dan sumber daya laut lainnya. (bmz/*)