Sejumlah anggota Pramuka melakukan aksi teaterikal saat pemadaman lampu selama satu jam pada peringatan Earth Hour di Hotel Best Western Plus Coco, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (22/3/2025) malam. (Foto: rindang/ID/Basri Marzuki)

Aksi Simbolis dan Seruan Zero Food Waste d Peringatan Earth Hour di Palu

PALU, rindang.ID | Kota Palu turut serta dalam peringatan Earth Hour dengan memadamkan lampu selama satu jam pada Sabtu malam (23/3/2025) di Hotel Best Western Plus Coco, Palu.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Perhimpunan Pramuwisata Indonesia (PHI) Palu bersama manajemen Hotel Best Western Plus Coco Palu sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan global mitigasi perubahan iklim.

Peringatan Earth Hour yang berlangsung mulai pukul 21.30 hingga 22.30 WITA ini dihadiri oleh Asisten II Setdaprov Sulawesi Tengah, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Palu, perwakilan Lanal Palu, organisasi Pramuka, serta sejumlah pecinta lingkungan.

Selain pemadaman lampu, peringatan Earth Hour di Palu juga ditandai dengan penyalaan lilin berkonfigurasi angka “60+”, simbol ajakan bagi individu, komunitas, dunia usaha, dan pemerintah untuk berkontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim.

Seorang anggota komunitas menyalakan lilin saat pemadaman lampu selama satu jam pada peringatan Earth Hour di Hotel Best Western Plus Coco, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (22/3/2025) malam. (Foto: rindang/ID/Basri Marzuki)
Seorang anggota komunitas menyalakan lilin saat pemadaman lampu selama satu jam pada peringatan Earth Hour di Hotel Best Western Plus Coco, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (22/3/2025) malam. (Foto: rindang/ID/Basri Marzuki)

Kegiatan ini juga semakin bermakna dengan adanya aksi teaterikal dari anggota Pramuka yang mengangkat tema Zero Food Waste. Dalam pertunjukan itu, mereka menyerukan pentingnya mengurangi porsi makanan jika tidak benar-benar dibutuhkan.

“Ambillah makanan sesuai porsi agar tidak tersisa dan menjadi sampah,” ujar salah satu peserta teaterikal. Mereka menyoroti fakta bahwa limbah makanan memiliki kontribusi besar terhadap jumlah sampah dan peningkatan gas rumah kaca.

Ketua PHI Kota Palu, Yudhistira mengatakan, inisiatif ini adalah bukti dukungan PHI dan komunitas lainnya terhadap lingkungan utamanya perubahan iklim.

“Sisa makanan kelihatannya sangat sepele, tapi bisa berdampak besar jika dilakukan secara massif,” kata Yudhistira mengurai latar belakang tema Zero Food Waste itu.

Earth Hour diperingati serentak di 22 negara, termasuk Indonesia, dengan ajakan mematikan lampu dan peralatan elektronik selama satu jam di Sabtu terakhir bulan Maret. Kota Palu memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan kesadaran lingkungan, tidak hanya dalam hal energi tetapi juga pengelolaan sampah makanan. (bmz)

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top