“Kita berharap akan ada lagi Alfamidi-Alfamidi lainnya yang tergerak dan berkontribusi untuk kelestarian lingkungan. Karena kalau bicara soal lingkungan, kepentingannya bukan hanya pada diri kita saat ini, tetapi juga untuk generasi mendatang,” ujar Intan di sela-sela kegiatan itu.
PALU, RINDANG | Hari Air Sedunia diperingati di Palu dengan menanam 800 pohon mangrove di Pantai Dupa, Layana Indah, Palu, Sabtu (30/3/2024). Pantai ini sebelumnya sudah dijadikan sebagai kawasan konservasi mangrove di Teluk Palu.
Aksi peduli lingkungan yang dimotori Yayasan Rumah Bahari Gemilang (Rubalang) itu tak hanya melibatkan relawan lingkungan tetapi juga sejumlah komunitas seperti Mangrover’s Teluk Palu, Arkom Indonesia Palu dan bahkan lembaga waralaba Alfamidi.
Selain penanaman mangrove, rangkaian aksi itu juga melakukan pembersihan pantai, terutama sekitar kawasan kosnervasi. Puluhan relawan dan mahasiswa turun langsung dalam aksi yang dimulakan sekitar sekitar pukul 15.00 Wita tersebut.
Koordinator aksi Rubalang, Intan mengemukakan, Hari Air Sedunia itu diperingati setiap 22 Maret. Namun di Palu, peringatannya dilakukan dalam serangkaian kegiatan, salah satunya dengan aksi penanaman pohon mangrove dan bersih-bersih pantai.
Ia mengemukakan, keterlibatan salah satu lembaga bisnis yakni Alfamidi dalam aksi kali ini merupakan pertanda positif, karena menurutnya setidaknya menjadi cerminan mulai tumbuhnya kesadaran bagi pelaku usaha tentang lingkungan.
“Kita berharap akan ada lagi Alfamidi-Alfamidi lainnya yang tergerak dan berkontribusi untuk kelestarian lingkungan. Karena kalau bicara soal lingkungan, kepentingannya bukan hanya pada diri kita saat ini, tetapi juga untuk generasi mendatang,” ujar Intan di sela-sela kegiatan itu.
Pada aksi itu, sedikitnya 800 pohon mangrove yang terdiri dari 750 pohon berupa progogul dan 50 dalam bentuk bibit langsung ditanam di kawasan itu. Sebagiannya ditanam untuk menambal sulam pohon mangrove yang mati.
Rangkaian kegiatan itu diakhir dengan buka puasa bersama di lokasi penanaman. (bmz)