Kondisi pegunungan di Kelurahan Buluri, Kota Palu yang menjadi area pertambangan Galian C. (Foto: BMZ/rindang.id)
Kondisi pegunungan di Kelurahan Buluri, Kota Palu yang menjadi area pertambangan Galian C. (Foto: BMZ/rindang.id)

PALU, RINDANG | Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura menegaskan dukungannya terhadap IKN. Penggundulan gunung disebut salah satunya.

Dukungan itu diungkapkan Rusdy Mastura dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) di Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Rakornas itu diikuti 514 Bupati dan Wali Kota serta 38 Gubernur se-Indonesia dengan mengangkat tema ‘Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Ibu Kota Nusantara Untuk Mewujudkan Kota Dunia Untuk Semua’.

Dalam kesempatan itu Rusdy Mastura menyebut sumbangsih daerahnya pada pembangunan IKN termasuk dengan suplai sumber daya alam berupa meterial.

“Sekarang gunung-gunung saya sudah mulai habis, itu sumbangsih saya pertama untuk Kalimantan,” Kata Rusdy Mastura.

Pernyataan Rusdy Mastura itu merujuk pada kondisi gunung-gunung di bagian barat Kota Palu hingga Kabupaten Donggala yang dikeruk untuk memenuhi kebutuhan material pasir dan batu untuk pembangunan infrastruktur termasuk di Kalimantan.

Data Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Sulawesi Tengah menyebut hingga tahun 2022 terdapat 27 perusahaan Galian C atau penambangan pasir dan batu yang berjejer dari Kota Palu hingga Donggala.

Rianciannya, 10 perusahaan di Kota Palu dan 17 lainnya di Donggala.Pemandangan gundulnya gunung-gunung “priuk” bisnis itu tampak mencolok bahkan luasannya terus bertambah dan menimbulkan dampak lain ke masyarakat, penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang dipicu oleh debu hasil penambangan salah satunya.

Periode Januari hingga Agustus 2022 Dinas Kesehatan Kota Palu mencatat 1.000 bayi mendapat penanganan kesehatan lantaran menderita ISPA.

Seperti sebuah komitmen, dukungan Rusdy Mastura untuk pembangunan IKN itu sendiri juga memungkinkan penggundulan gunung tetap akan terjadi dan melumrah. Kondisi alam dan masyarakat? Semoga tidak semakin parah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *