tpa kawatuna
Pemandangan TPA Kawatuna yang telah menerapkan sistem Sanitary landfill, tidak jorok, tidak bau, tidak semrawut lagi. (Foto: rindangID/bmz)

“Adipura ini menjadi cambuk bagi kita, untuk terus jaga lingkungan sekitar,” kata Wali Kota, Hadianto Raasyid.

RINDANG, PALU | Kerja keras seluruh perangkat kota didukung masyarakat berbuah manis. Kota Palu akhirnya berhasil meraih piala supremasi kebersihan dan pengelolaan lingkungan perkotaan yang populer disebut Adipura.

Kepastian Kota Palu meraih penghargaan Adipuran itu setelah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI menyampaikan undangan penerimaan penghargaan yang akan dilaksanakan pada Selasa (5/3/2024)mendatang di Kantor KLHK Jakarta.

Sebagai kilas balik, Pemkot Palu sejak dua tahun terakhir gigih menata lingkungannya untuk masuk kriteria penilaia Adipura. Di 2022, Pemkot Palu gagal meraih piala itu karean tersandung kriteria pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Namun itu tidak menyurutkan langkah untuk terus melakukan penataan lingkungan.

Setahun kemudian atau selama 2023, sandungan itu berhasik dieliminasi dengan menerapkan sistem sanitary landfill pada TPA Kawatuna sebagaimana perubahan yang sudah terlihat saat ini. Dan akhirnya di tahun ini, piala penanda kegigihan pengelolaan lingkungan perkotaan itu benar-benar diraih.

Tak itu saja, penambahan armada sampah di setiap kelurahan, pembatasan plastik sekali pakai, hingga kenaikan 100% gaji anggota Padat Karya sebagai garda terdepan dalam pengelolaan lingkungan di Kota Palu.

Meski begitu, Wali Kota Hadianto tetap mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga lingkungan Kota Palu.

“Adipura ini menjadi cambuk bagi kita, untuk terus jaga lingkungan sekitar,” kata wali kota.

Menurutnya, meraih Adipura adalah hal yang sulit, tapi mempertahankannya akan jauh lebih sulit. “Tapi InsyaAllah kita bisa, asal bersama-sama,” tambah wali kota. (bmz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *