PALU, rindangID | Sebanyak 10 nelayan dan petani menerima subsidi BBM dari Dinas Lingkungan Hidup Sulawesi Tengah. Menariknya bensin dan solar itu merupakan hasil inovasi daur ulang sampah plastik.
Pemberian BBM subsidi itu dilakukan di acara Environmental Fest 2025 di Lapangan Imanuel, Kota Palu, Rabu (18/6/2025).
Penyerahan dilakukan oleh Kepala DLH Sulteng, Yopie Patiro bersama Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Sulteng, Rudi Dewanto yang mewakili Gubernur.
Solar dan bensin yang dibagikan gratis ini sendiri adalah hasil inovasi pengelolaan lingkungan yakni daur ulang sampah plastik menggunakan mesin Pirolisis yang mulai dioperasikan oleh DLH Sulteng tahun 2025 ini.
Mesin pirolisis adalah alat atau sistem yang digunakan untuk memproses limbah organik seperti plastik, karet, atau biomassa menjadi produk bernilai seperti minyak, gas, dan arang melalui proses pirolisis yaitu pemanasan bahan tanpa oksigen atau dengan sangat sedikit oksigen.
Pirolisis adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul lebih kecil melalui panas tinggi tanpa pembakaran. Temperatur biasanya berada di kisaran 300°C–700°C, tergantung jenis materialnya.
Produk yang bisa dihasilkan melalui proses ini yakni minyak pirolisis yang bisa diproses menjadi bahan bakar, Gas pirolisis untuk memanaskan ulang reaktor, dan Arang (char) digunakan untuk pupuk, briket, atau karbon aktif.
“Mesin pirolisis adalah teknologi ramah lingkungan yang dapat menjadi solusi pengolahan limbah modern, mendukung ekonomi hijau, dan membantu mencapai target pengurangan emisi serta pencemaran lingkungan,” kata Yopie saat memberi sambutan pembukaan Environmental Fest 2025.
Pemberian BBM gratis ini menunjukkan bahwa festival tersebut tidak hanya berfokus pada pameran dan diskusi, tetapi juga mencakup aksi nyata sejalan dengan tema global “Hentikan Polusi Plastik” yang diusung oleh Environmental Fest 2025.



