Komunitas Zoological Community of Celebes (ZCC) saat mengeksplorasi hewan akuatik di Danau Poso, Sulawesi Tengah. (Foto: ZCC)

Selamatkan Si Penjaga Air Jernih; ZCC Kampanyekan Pelestarian Kerang Poso

TENTENA, rindang.ID | Komunitas Zoological Community of Celebes (ZCC) menggelar eksplorasi hewan akuatik di Danau Poso, Sulawesi Tengah, serta mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama warga Desa Dulumai, Kecamatan Pamona Puselemba, pada 11–14 April 2025.

Kegiatan ini fokus pada pelestarian kerang endemik Corbicula possoensis, spesies khas Danau Poso yang berperan penting dalam menjaga kejernihan dan kesehatan air sebagai penyaring alami (filter feeder) serta menjadi sumber makanan bagi ikan dan biota air lainnya.

“Kerang ini merupakan kekayaan hayati Danau Poso yang wajib dilestarikan,” kata Wahyuni, anggota ZCC sekaligus pemimpin kegiatan eksplorasi.

Sebelum kegiatan berlangsung, tim ZCC telah melakukan survei populasi kerang di sejumlah titik tepi danau sejak Desember 2024. Hasilnya menunjukkan bahwa Desa Dulumai memiliki populasi tertinggi, berkat substrat pasir halus dan berlumpur yang cocok untuk habitat kerang ini.

“Tempat ini sangat ideal sebagai lokasi pelestarian,” ujar Diky Dwiyanto, Ketua Divisi Riset ZCC. Menurutnya, FGD dan sosialisasi digelar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga spesies langka ini.

Dalam sesi sosialisasi yang diikuti oleh pemerintah desa, masyarakat, dan siswa SD Negeri Dulumai, tim ZCC memaparkan informasi mengenai biologi, taksonomi, peran ekosistem, dan ancaman terhadap keberadaan Corbicula possoensis. Para siswa bahkan diajak langsung melihat habitat kerang menggunakan snorkel, yang disambut dengan antusias.

Respon masyarakat sangat positif. Pemerintah desa menyatakan kesediaannya untuk menyusun Peraturan Desa (Perdes) guna mencegah eksploitasi berlebihan serta pencemaran danau.

“Masyarakat sudah paham pentingnya menjaga ekosistem danau, tapi khusus untuk kerang ini, masih perlu edukasi lebih lanjut,” tambah Diky. Ia juga menyebut bahwa sebagian warga sudah mengenal potensi ekonomi hewan danau sebagai bahan kerajinan atau obat tradisional.

Kegiatan ini diinisiasi oleh ZCC dengan dukungan dari Mohammed Bin Zayed Species Conservation Fund. ZCC juga melibatkan sekolah, masyarakat, serta mengundang PT Poso Energy untuk berdiskusi tentang dampak operasi bendungan terhadap fluktuasi permukaan air danau.

Sebagai bagian dari upaya edukasi berkelanjutan, ZCC menerbitkan buku “Panduan Mengenal Kerang Air Tawar Khas Danau Poso: Corbicula possoensis” yang dibagikan kepada siswa dan masyarakat dalam bahasa yang lebih mudah dipahami. Papan informasi juga dipasang di wilayah habitat alami kerang sebagai bentuk perlindungan.

Corbicula possoensis pertama kali dideskripsikan oleh naturalis Swiss, Paul dan Fritz Sarasin, pada 1898. Namun sejauh ini, informasi tentang kerang ini masih tersebar di jurnal ilmiah dan sulit diakses masyarakat umum.

Melalui kegiatan ini, ZCC berharap muncul “local guardian” dari generasi muda yang akan terus menjaga kelestarian Danau Poso sebagai warisan hayati Sulawesi Tengah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top