Aksi penanaman pohon oleh KSE Untad di Desa Pombeswe, Sigi, Minggu (15/9/2024). (Fot: KSE Untad)
Aksi penanaman pohon oleh KSE Untad di Desa Pombeswe, Sigi, Minggu (15/9/2024). (Fot: KSE Untad)

PALU, rindang.ID | Karya Salemba Empat (KSE) Universitas Tadulako (Untad) mempesembahkan aksi nyata untuk lingkungan dengan menggelar Gebyar Tanam Pohon Serentak se Nusantara, Minggu (15/9/2024).

Penanaman pohon itu dilaksanakan di 40 titik mulai dari Aceh hingga Papua. Di Sulteng sendiri, penanaman pohon itu dilakukan di Desa Pombewe, Kabupaten Sigi.

Kegiatan ini melibatkan mahasiswa penerima beasiswa dari Karya Salemba Empat (KSE) yang bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat dan lembaga. KSE didirikan oleh delapan alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) angkatan 1984.

Dalam kegiatan ini, lebih dari 4.000 bibit pohon dari berbagai jenis, seperti pohon kayu, buah, bakau, dan hias, ditanam di seluruh Nusantara. Kegiatan ini melibatkan 35 perguruan tinggi negeri mitra KSE dan didukung penuh oleh Yayasan Karya Salemba Empat, para donatur, serta instansi pemerintah daerah setempat.

Di Sulawesi Tengah, KSE Untad menanam 50 bibit pohon mahoni yang dibagi menjadi dua titik di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Minggu 15 September 2024.

Ketua Panitia, Adriansya menjelaskan, selain kegiatan menanam pohon, acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa dan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.

“Kami ingin menanamkan kesadaran lingkungan kepada mahasiswa sekaligus melatih kemampuan komunikasi dan negosiasi mereka,” ujarnya.

Adriansya menekankan pentingnya sinergi antarperguruan tinggi dalam mendukung program pelestarian lingkungan.

Gerakan Tanam Pohon Serentak ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.

Penanaman pohon secara massal, lanjutnya, dinilai sebagai solusi efektif dalam menurunkan kadar karbon dioksida di atmosfer dan mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah.

Keterlibatan generasi muda dalam aksi nyata ini juga menjadi bukti bahwa upaya pelestarian lingkungan membutuhkan kontribusi dari seluruh lapisan masyarakat.

Ia berharap kegiatan ini dapat menginspirasi berbagai elemen masyarakat untuk terus berupaya menjaga kelestarian lingkungan.

“Kolaborasi antara pemerintah, dunia akademisi, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga keberlanjutan bumi bagi generasi mendatang,” tuturnya.

“Gebyar Tanam Pohon Serentak Se-Nusantara tidak hanya sekadar menanam pohon, tetapi juga menjadi simbol kuat dari komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik,” pungkasnya. (bmz/*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *