Ekspedisi Sampah Sekitar Danau Poso, Aksi Anak Muda yang Menarik Perhatian WNA

RINDANG, POSO | Prihatin dengan lokasi eks Festival Danau Poso (FDP) yang dipenuhi sampah. Kelompok anak muda di Poso menggelar Ekspedisi Sampah.

Aksi bersih-bersih bertajuk Ekspedisi Sampah Part 3 itu dilakukan oleh komunitas Okotaka, Sabtu (1/6/2024). Mereka merupakan kumpulan anak muda yang menggalakkan gerakan buang sampah pada tempatnya.

Anak-anak muda itu mulai mengangkat sampah dari gapura FDP hingga Anjungan Danau Poso. Plastik jenis kresek, softdrink, dan popok menjadi sampah yang dominan ditemukan.

Sukarelawan Ekspedisi Sampah Part 3 mengumpulkan sampah yang mereka temukan di sekitar Anjungan FDP, Sabtu (1/6/2024). (Foto: Basrul Idrus)

Tak hanya sampah berserakan, ekspedisi itu juga mendapati beberapa titik di sekitar lokasi FDP telah dijadikan tempat pembuangan sampah oleh masyarakat sekitar.

Lokasi Anjungan FDP merupakan lokasi dengan jumlah sampah terbanyak. Lokasi itu sendiri memang jadi tempat warga termasuk anak sekolah untuk nongkrong.

Tepian sekitar Danau Poso selama ini juga menjadi ikon Tentena karena keindahannya

Total tim Ekspedisi Sampah berhasil mengumpulkan 30 karung sampah yang mereka angkut ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) di Kelurahan Petirodongi, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso.

“Sayang sekali tanah indah ini kalau masih banyak sampah. Semoga aksi kecil ini bisa meluas ke tempat lain,” Koordinator Aksi, Icong Pamona mengatakan.

Icong yang juga dikenal sebagai musisi itu bilang aksi serupa akan terus dilakukan sebagai upaya membangun budaya ‘buang sampah pada tempatnya’.

Marlis, seorang turis warga negara Australia turut dalam aksi Ekspedisi Sampah di sekitar Danau Poso. (Foto: Ray Hasibuan)

Peserta dari kegiatan Ekspedisi Sampah itu sendiri antara lain komunitas Okotaka, Sispala Sandikala SMA Negeri 1 Pamona Utara, SMK Negeri 1 Pamona Utara, SMA Negeri Harmoni, Institut Mosintuwu, Komunitas Tidak Production, dan Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta.

Yang unik di antara peserta tampak seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Australia, Marlis yang turut serta memunguti sampah-sampah.

“Saya berbahagia ikut bergabung bersama masyarakat lokal dalam aksi ini, ini sangat baik,” kata Marlis.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top