SIGI, rindang.ID | Mahasiswa Universitas Tadulako dan warga menginisiasi penanaman 100 bibit bambu batu di Desa Poi, Kabupaten Sigi yang kerap dilanda banjir bandang.
Mereka adalah Mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) angkatan 110 yang sedang melaksanakan pengabdian di Desa Poi.
Bersama warga setempat seratusan bibit bambu batu itu ditanam di sekitar bantaran sungai selter 1 sebagai bagian program KKN mereka tentang mitigasi bencana.
Warga desa setempat mengapresiasi inisiatif para mahasiswa itu karena dinilai dapat meminimalisasi dampak bencana.
“Desa ini masuk dalam zona merah rawan bencana alam seperti longsor dan banjir sehingga penanaman ini kami lakukan bersama,” Kepala Desa Poi, Amir mengatakan, Sabtu (7/12/2024).
Bambu dipilih untuk ditanam juga dengan hadapan nantinya bisa dimanfaatkan warga. Dengan begitu tak hanya masa depan lingkungan yang dilindungi namun juga menciptakan lapangan kerja berbasis pemanfaatan bambu.
Bambu merupakan salah satu tanaman yang efektif menjegah banjir dengan beberapa mekanisme, seperti menyerap air hujan, sistem akar yang mencegah erosi, mengurangi limpasan, dan fungsi pemulihan daerah aliran sungai. Rimbun bambu juga dapat menjadi habitat bagi satwa.
Desa Poi sendiri punya cerita panjang diterjang banjir bandang sejak tahun 2019. Kejadian besar terjadi pada 2020.
Kala itu banjir yang membawa serta material berupa batu, pasir, dan kayu merusak 97 rumah, sebanyak 40 di antaranya tertimbun.