BANGGAI KEPULAUAN, rindang.ID | Sembilan desa di dua kecamatan di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah dilanda krisis air bersih akibat kekeringan.
Laporan BPBD Sulawesi Tengah menyebut kekeringan di Kecamatan Bulagi dan Bulagi Selatan telah terjadi dua bulan terakhir atau sejak September 2024.
Akibatnya sembilan desa kini kesulitan mendapat air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Desa-desa itu yakni Desa Alul, Sosom, dan Toolon di Kecamatan Bulagi serta Desa Momotan, Pipilogot, Palabatu Satu, Mangais, Unu, dan Buluni di Kecamatan Bulagi Selatan.
Krisis air bersih itu sendiri berdampak pada lebih dari 2.000 jiwa.
Sumur-sumur warga serta mata air seperti yang selama ini menjadi sumber air bersih warga dilaporkan mengalami penurunan debit yang signifikan.
“Data sementara ada 1661 jiwa yang kesulitan air bersih di Kecamatan Bulagi dan 1001 di Kecamatan Bulagi Selatan,” Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng, Andi Sembiring menjelaskan, Jumat (8/11/2024).
Untuk mendapat air bersih untuk konsumsi warga terpaksa membeli dan menggunakan sisa air hujan di penampungan untuk kebutuhan mencuci dan mandi.
Andi menjelaskan BPBD Sulteng dan kabupaten setempat terus mengupayakan pasokan air berkala ke desa-desa terdampak tersebut dengan memanfaatkan sumber air terdekat dari lokasi terdampak.
Tambahan mobil tangki pengangkuat air bersih juga menjadi kebutuhan saat ini.
Kekeringan dan krisis air di dua kecamatan di Banggai Kepulauan itu telah terjadi sejak dua bulan terakhir akibat minimnya curah hujan di Banggai Kepulauan.