PALU, rindang.ID | Hanya dengan bahan-bahan alami kelompok perempuan di dua kelurahan lingkar tambang di Kota Palu membuat pupuk cair organik.
Adalah kelompok perempuan di Kelurahan Talise dan Poboya yang mampu memproduksi pupuk cair yang mendukung keberlangsungan kebun Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di masing-masing wilayah itu.
Ketimbang membeli pupuk kimia yang membutuhkan biaya tambahan, mereka memanfaatkan bahan alami yang mudah didapat di sekitar mereka.
Kemandirian membuat pupuk alami itu didapat emak-emak di wilayah lingkar tambang berkat kolaborasi dengan Tim PPM PT Citra Palu Mineral (CPM).
Mengembangkan mikro organisme lokal menjadi pembelajaran dasar yang diberikan Tim PPM PT CPM kepada kelompok warga.
Cara pembuatannya pun sederhana, di tahap awal yakni pembuatan pupuk (mikroba I) rumpun bambu. Beras sebanyak 1 gelas dikukus setengah matang, lalu di masukan ke botol bekas atau ruas bambu. Nasi tersebut ditanam dan dibiarkan 5 atau 6 hari di bawah pohon bambu.
Ruas bambu juga bisa digunakan, namun botol bekas dipilih lantaran lebih praktis.
Tahapan ke dua pembuatan pupuk (mikroba II). Setelah 5 atau 6 hari nasi yang telah ditanam diangkat dan dikembangkan menjadi Mikroba F 1 dengan pencampuran air gula merah 1 liter dan air biasa dari beras 1 gelas yang ditanam yang bisa dijadikan 15 liter Mikroba F 1.
Botol berisi nasi yang ditanam menjadi media penangkap mikro organisme yang berperan penting sebagai pengurai menjadi pupuk. Sedangkan ekosistem bambu dipilih menjadi lokasi penanaman media itu lantaran memiliki banyak mikro organisme lokal di antaranya mikroba Trichodherma, Corin Bacterium, Aspergillus.
“Ibaratnya kalau mendatangkannya (mikro organisme) dari luar perlu adaptasi terhadap lingkungan sekitar, sedangkan kalau mikro organisme lokal, memang pengembaliannya dari alam sekitar wilayah produksi,” kata Zulkifli, Tim PPM PT CPM, saat melatih kelompok TOGA di Kelurahan Poboya, Sabtu sore (28/9/2024).
Mikroba-mikroba yang didapatkan dari proses tersebut kata Zulkifli berperan untuk penyubur tanah, penyubur tanaman, hingga mengendalikan hama dan penyakit.
Pupuk cair organik itu diharapkan membantu upaya kelompok TOGA di Kelurahan Poboya yakni di RT 1 dan RT 2 menghasilkan pangan yang aman sehat dan bersih.
Aktivitas yang sama juga telah dilakukan ibu-ibu kelompok Dasawisma Anggur Jabal Nur di Kelurahan Talise.