Pegunungan Gawalise di sebelah barat Kota Palu yang tampak dari perbukitan Kelurahan Kawatuna. (Foto aset: Syahrul)

Sejarah Hari Gunung Internasional dan Pesan di Baliknya

Rindang.ID | Saban 11 Desember diperingati sebagai Hari Gunung Internasional. Tapi tahukah kamu makna dan pesan di baliknya?

Hari Gunung Internasional ditetapkan tahun 2002 oleh Majelis Umum PBB untuk meningkatkan perhatian global terhadap kawasan pegunungan. Tahun 2003 adalah tahun pertama peringatan.

Penetapan itu merupakan tindak lanjut dari Konferensi PBB tahun 1992 tentang Lingkungan dan Pembangunan di Rio de Janeiro (Earth Summit) yang menghasilkan Agenda 21, yakni sebuah dokumen yang memberikan perhatian khusus pada pembangunan berkelanjutan di kawasan pegunungan.

Dokumen itu menegaskan pentingnya menjaga ekosistem pegunungan yang rentan dan memastikan manfaatnya untuk generasi mendatang.

Sejak penetapannya, berbagai inisiatif baik ditingkat lokal maupun global untuk perlindungan gunung dan masyarakat di sekitarnya bermunculan.

Peringatan Hari Gunung Internasional selalu membawa pesan atau tema spesifik. Tahun 2024 sendiri temannya adalah ‘Solusi Gunung untuk Masa Depan Berkelanjutan – Inovasi, Adaptasi, dan Pemuda’.

Tema ini menegaskan pentingnya penerapan solusi inovatif, strategi adaptasi, serta pemberdayaan generasi muda dalam menghadapi tantangan yang dihadapi ekosistem pegunungan.

Hari Gunung Internasional mengingatkan kita bahwa gunung bukan hanya keajaiban alam, tetapi juga sumber air, energi, pangan, dan keanekaragaman hayati, serta rumah bagi jutaan orang di seluruh dunia.

0 komentar untuk “Sejarah Hari Gunung Internasional dan Pesan di Baliknya”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top