Lanskap Kota Palu tampak dari Gunung Bulu Riapu, Kelurahan Kawatuna. (Foto: Syahrul)

Indeks Lingkungan Hidup Kota Palu 2024 Turun, Kualitas Air dan Lahan Merosot

PALU, rindang.ID | Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kota Palu tahun 2024 mengalami penurunan dibanding tahun 2023.

IKLH yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup  menunjukkan, tahun 2024 nilai IKLH Kota Palu 73,25. Nilai itu menunjukkan penurunan dibanding tahun 2023 dengan nilai 76,50.

Dua komponen indikator kualitas IKLH yang menunjukkan penurunan yakni kualitas air dan kualitas lahan.

Tahun 2023 indeks kualitas air Kota Palu mencapai 70,00, sedangkan tahun 2024 menurun menjadi 59,66 atau kategori sedang. Nilai ini didapatkan dari perhitungan yang mempertimbangkan persentase pemenuhan mutu air dan bobot masing-masing kategori mutu air.

Pemantauan kualitas air dilakukan di 29 titik sungai di Kota Palu. Hasilnya 14 titik atau 48 persen yang memenuhi baku mutu air, sementara 15 titik lainnya atau 52 persen menunjukkan status tercemar ringan.

Komponen lain yakni kualitas lahan atau tutupan lahan juga mengalami penurunan. Tahun 2023 indeks tutupan lahan Kota Palu 67,76, menurun menjadi 58,53 di tahun 2024 atau kategori sedang.

Data Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan tahun 2024 luas hutan atau area yang ditutupi pepohonan rapat di Kota Palu berkurang termasuk semak belukar dalam kawasan hutan dari 3.826,751 hektare tahun 2023 menjadi 3.748,237 hektare tahun 2024.

Tercatat pula luas areal Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Kota Palu hanya 227 hektare tahun 2024. Padahal di tahun 2023 luasannya mencapai 376,8 hektare.

Peningkatan indeks terjadi pada kualitas udara Kota Palu tahun 2024 yang mendapat skor 93,82 dari skor sebelumnya 87,25 di tahun 2023.

Menanggapi hasil pemantauan kualitas lingkungan hidup tahun 2024 itu, pihak Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu mengakui masih banyak pekerjaan rumah untuk memperbaiki indikator-indikator yang mengalami penurunan.

Perbaikan itu menurut Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu, Ibnu Mundzir juga menjadi tanggungjawab bersama semua pihak termasuk masyarakat.

”Peningkatan kualitas lingkungan hidup di Kota Palu membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi, tidak hanya melibatkan peran pemerintah namun juga swasta, dan masyarakat. Penerapan strategi secara efektif diharapkan dapat meningkatkan kualitas air, udara, dan lahan di Kota Palu, menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan bagi penduduknya,” Ibnu mengatakan, Selasa (10/12/2024).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top