RINDANG, POSO | Pengamatan keanekaragaman burung yang dilakukan Yayasan Kompas Peduli Hutan (Komiu) berhasil mengidentifikasi belasan jenis burung endemik Sulawesi di DAS Puna Kabupaten Poso.
Pengamatan dan identifikasi oleh Yayasan Komiu dilakukan di Hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Puna tepatnya di Desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
Di area sekitar hutan produksi terbatas total ditemukan 254 individu burung yang termasuk dalam 26 jenis.
Yang menarik dari puluhan jenis itu 15 jenis di antaranya teridentifikasi merupakan burung Endemik Sulawesi.
Jenis-jenis endemik itu yakni:
1. Cabai Sulawesi (Dicaeum nehrkorni)
2. Jalak Tunggir Merah (Scissirostrum dubium)
3. Julang Sulawesi (Rhyticeros cassidix)
4. Jalak Alis Api (Enodes erythrophris)
5. Cirik Cirik Sulawesi (Meropogon forsteni)
6. Kepudang Sungu Biru (Coracina temminckii)
7. Serindit Sulawesi (Loriculus stigmatus)
8. Cabai Panggul Kuning (Dicaeum aureolimbatum)
9. Cabai Panggul Merah (Dicaeum celebicum)
10. Kringkring Bukit (Prioniturus platurus)
11. Kepudang-sungu Sulawesi (Edolisoma morio)
12. Kadalan Sulawesi (Rhamphococcyx calyorhynchus)
13. Bubut Sulawesi (Centropus celebensis)
14. Blibong Pendeta (Streptocitta albicollis)
15. Pergam Tutu (Ducula forsteni)
Dari temuan jenis-jenis burung itu Given menyebut indeks keanekaragaman spesies burung kawasan itu masuk kategori sedang dengan nilai 2,74.
Walau begitu area tersebut masih dapat menjadi habitat yang penting bagi beberapa spesies burung kendatipun hutan produksi terbatas biasanya memiliki komposisi habitat yang kurang beragam dibanding hutan alam yang utuh.
“Pengamatan dilakukan untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis burung di kawasan tersebut. Selain itu untuk mendorong pemangku kebijakan untuk bersinergi dan berkolaborasi mengembangkan skema perlindungan hutan alam yang berkelanjutan,” kata Direktur Yayasan Komiu, Given, Rabu (21/8/2024).