RINDANG, PALU | Ribuan warga dari berbagai elemen melakukan aksi pungut sampah, tertama plastik di kawasan Pantai Talise, Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (23/2/2024) pagi.
Aksi massal yang diinisiasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu berkolaborasi dengan Korem 132 Tadulako itu digelar selain dalam rangka menandai peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) setiap 21 Februari, sekaligus menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap gerakan nasional pengurangan sampah plastik nasional.
Sekretaris Kota Palu, Irmayanti Pettalolo berkenan hadir pada kegiatan yang didahului dengan apel itu. Danrem 132 Tadulako yang diwakili Kasrem, Kolonel Infanteri AT. Chrishardjoko memimpin apel tersebut.
Kasrem 132/Tdl menyatakan, aksi massal ini adalah kerja gotong royong guna mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjag akebersihan lingkungan.
“Pelibatan seluruh komponen menjadi penting dan resonansi kepedulian pengelolaan sampah secara terus menerus dan sungguh-sungguh sangat diperlukan. Mari kita jaga kebersihan lingkungan kita dengan melakukan tindakan nyata, setiap langkah kecil kita dapat memberikan dampak besar bagi masa depan yang lebih bersih dan sehat,” kata Kasrem.
Senada dengan itu, Kadis DLH, Moh. Arif Lamakarate berharap dengan kerja bakti massal itu akan semakin menumbuhkan kesadaran dan kepedulian warga terhadap lingkungan.
“Kita berharap dengan kegiatan ini masyarakat menyadari bahwa Teluk Palu itu adalah destinasi wisata. Kala kurang bersih, orang tidak mau datang. Kita juga meminta kepada masyarakat yang berkunjung ke sini agar dapat menjaga kebersihan,” ujar Arif.
Sekretaris DLH Kota Palu, Ibnu Mundzir menyebut, tema yang dipilih pada aksi massal ini adalah “Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif”. Tema itu bukan tanpa alasan karena sampah, terutama plastik sudah cukup memprihatinkan, tak terkecuali di Kota Palu, baik di darat maupun di laut.
Ibnu mengungkap, sedikitnya 10.300 orang terlibat dalam aksi massal itu, 3.500 orang di antaranya adalah tpekerja padat karya. Mereka yang terlibat langsung antara lain unsur TNI, Polri, OPD, pekerja padat karya, mahasiswa dan pelajar, serta para pegiat lingkungan. Menariknya, setiap satu kilogram sampah plastik yang berhasil dipungut, dihargai dengan sebuah tumbler.
Area pemungutan sampah dilakukan sepanjang tanggul Pantai Talise dan sekitarnya, mulai dari Patung Kuda hingga Patung Buaya di Kampung Nelayan.
“Hingga selesainya aksi tersebut kami mencatat jumlah sampah plastik yang terkumpul sebanyak1.700 kilogram,” beber Ibnu Mundzir.
Selain aksi pungut sampah massal, sejumlah rangkaian kegiatan juga dilakukan DLH dalam rangka HPSN tersebut seperti Rangking Satu, Kreativitas Tanpa Batas, penanaman pohon di TPA Kawatuna, dan sejumlah kegiatan lainnya. (bmz)