Relawan Trash Rangers Sulteng pad apemasangan Trash Boom di kawasan kosnervasi Mangrove, Pantai Dupa, Layana Indah, Minggu (26/1/2025). (Foto: Trash Rangers Sulteng)
Relawan Trash Rangers Sulteng pad apemasangan Trash Boom di kawasan kosnervasi Mangrove, Pantai Dupa, Layana Indah, Minggu (26/1/2025). (Foto: Trash Rangers Sulteng)

Tak Cukup dengan Inisiatif Trash Boom, Trash Rangers Sulteng Harapkan Dukungan Para Pihak

PALU, rindang.ID | Trash Rangers Sulawesi Tengah akhirnya mewujudkan inisiatifnya untuk memasang trash boom atau penampang penghalang sampah di kawasan konservasi mangrove, Pantai Dupa, Layana Indah, Kota Palu, Minggu (26/1/2025).

Dibantu para volunteer dan warga sekitarnya, trash boom itu dibentangkan di mulut pantai agar sampah-sampah kiriman yang berpotensi membunuh tanaman mangrove yang mulai tumbuh dapat terhalang.

Tak kurang dari perwakilan Telkom Indonesia, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, Pemerintah Kelurahan, Mangrovers, masyarakat sekitar dan puluhan volunteer hadir langsung dan memberikan apresiasi atas inisiatif positif itu.

Relawan Trash Rangers Sulteng mengangkat Trash Boom untuk dipasang di depan pantai kawasan konservasi, pantai Dupa, Layana Indah, Minggu (26/1/2025). (Foto: Trash Rangers Sulteng)
Relawan Trash Rangers Sulteng mengangkat Trash Boom untuk dipasang di depan pantai kawasan konservasi, pantai Dupa, Layana Indah, Minggu (26/1/2025). (Foto: Trash Rangers Sulteng)

Apresiasi itu disambut baik Rahmad Hidayat, Ketua Trash Ranger Sulawesi Tengah. Saat membuka acara, Rahmad menekan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk keberhasilan inovasi ini.

“Melalui inovasi trash boom, kami berharap dapat menciptakan pantai yang lebih bersih sekaligus melestarikan ekosistem mangrove. Namun, ini saja tidak cukup. Kami membutuhkan keterlibatan semua pihak, terutama rasa kepemilikan dari masyarakat setempat,” harap Rahmad.

Harapan Rahmad itu ditanggapi langsung perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu yang hadir pada rangkaian kegiatan itu. DLH Kota Palu bahkan menyatakan harapannya untuk menjalin kerja sama yang lebih erat ke depannya bersama Trash Rangers.

Inisiatif itu juga diapresiasi langsung Ketua  Mangrovers Kota Palu dan menilai bahwa keberadaan trash boom tersebut akan sangat bermanfaat bagi ekosistem mangrove. Itu beralasan, karena trash boom mampu menahan limbah termasuk plastik yang berpotensi merusak tanaman mangrove dan habitat di sekitarnya.

Rahmad mengungkapkan, kegiatan ini hanyalah langkah awal dari upaya pelestarian lingkungan yang lebih besar. Tak selesai sampai di situ, Trash Rangers akan memonitor trash boom yang dipasang tersebut termasuk melibatkan masyarakat setemat untuk menjaga dan mengelolanya.

“Kami akan memberikan pelatihan lebih mendalam kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah,” imbuhnya.

Dukungan relawan, mangrovers, dan masyarakat setempat atas inisitif Trash Boom di kawasan kosnervasi Mangrove, Pantai Dupa, Layana Indah, Minggu (26/1/2025). (Foto: Trash Rangers Sulteng)
Dukungan relawan, mangrovers, dan masyarakat setempat atas inisitif Trash Boom di kawasan kosnervasi Mangrove, Pantai Dupa, Layana Indah, Minggu (26/1/2025). (Foto: Trash Rangers Sulteng)

Sementara itu, pelaksanaan kegiatan tersebut berlangsung antusiatif. Sejumlah komunitas dan masyakat yang terlibat langsung dalam pemasangan trash boom tersebut saling bahu membahu dan suasana kebersamaan. Interaksi yang terjalin berlangsung akrab, terlebih dengan kehadiran sejumlah pemangku kepentingan.

Sebagaimana kegiatan yang kerap dilakukan para pecinta lingkungan, edukasi, sosialisasi hingga pemasangan trash boom di kawasan itu juga bebas plastik sekali pakai, bahkan untuk keperluan itu, panitia menyediakan tumbler.

“ini juga edukasi bagi masyarakat,” tutup Rahmad. (bmz)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top