Penyaluran bantuan pangan untuk penerima manfaat di Kelurahan Baru, Kota Palu. (Foto: Heri/ rindang.ID)

Penyaluran Bantuan Pangan di Sulteng Diperpanjang, Ini Alasannya

PALU, rindang.ID – Penyaluran bantuan pangan tahap pertama untuk bulan Juni dan Juli di Sulawesi Tengah diperpanjang hingga akhir Agustus 2025. Meskipun hampir seluruh bantuan telah sampai ke penerima, sejumlah kendala melambatkan proses penyelesaian.

Program ini menyasar 224.148 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dengan total alokasi mencapai sekitar 5.730 ton beras untuk dua bulan, Juni dan Juli, masing-masing sekitar 2.865 ton. Penyaluran ini diharapkan rampung pada 31 Agustus mendatang.

Menurut Bulog Kanwil Sulteng, Jusri meskipun penyaluran fisik telah mencapai 99 persen, administrasi pelaporan pembagian, terutama pengambilan foto dan pengunggahan data penerimaan oleh KPM masih tertunda.

Program bantuan ini berjalan seperti biasa, namun terdapat beberapa perubahan prosedur administratif dibandingkan periode sebelumnya. Protokol baru ini meski tidak menghambat distribusi fisik, menyebabkan proses akhir (dokumentasi) memakan waktu lebih.

Salah satu kendala utama adalah masalah sinyal di sejumlah wilayah, yang memperlambat pengiriman foto dan data oleh petugas lapangan. Kondisi geografis dan infrastruktur digital di daerah-daerah sulit membuat rujukan tersebut jadi tantangan tersendiri.

“Penyaluran sudah selesai di lapangan—bahkan mungkin semua bantuan sudah tersalurkan sampai tingkat desa. Namun kami masih menunggu laporan administrasi berupa foto dan data penerimaan bantuan dari penerima manfaat,” Kata Jusri.

Bulog Sulteng berharap proses administrasi ini bisa segera dituntaskan dalam beberapa hari ke depan, termasuk verifikasi foto dan data yang masuk dari lapangan. Pemerintah daerah juga diharapkan membantu mengatasi tantangan sinyal, agar pelaporan bisa lebih cepat diterima.

Dengan selesainya kedua tahap secara fisik dan administrasi, bantuan pangan diharapkan benar-benar memenuhi tujuan program yakni menjaga daya beli masyarakat dan mengurangi beban kebutuhan pokok di tengah fluktuasi harga.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top