PALU, rindang.ID | Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tengah mencatat total omzet dari penjualan komersil mencapai Rp299,2 miliar sepanjang 2024. Kontribusi terbesar berasal dari minyak goreng.
Berdasarkan data, distribusi omzet Bulog Sulteng terbagi di beberapa wilayah, yaitu Kanwil Palu sebesar Rp263,2 miliar, Kanwil (Cabang) Luwuk Rp9,9 miliar, Kanwil (Cabang) Tolitoli Rp7,3 miliar, dan Kanwil (Cabang) Poso Rp18,7 miliar.
Di antara berbagai komoditas yang dijual, minyak goreng mendominasi dengan nilai penjualan mencapai Rp267,4 miliar. Beras, yang menjadi komoditas utama dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), mencatat penjualan sebesar Rp16,2 miliar dengan total distribusi 11,95 juta kilogram sepanjang 2024.
Selain itu, gula pasir menyumbang Rp11,4 miliar, telur ayam Rp1,6 miliar, dan daging kerbau Rp1,1 miliar. Komoditas lain seperti tepung terigu, bawang putih, dan bawang merah juga turut berkontribusi meski dalam jumlah yang lebih kecil.
Pemimpin Wilayah Bulog Sulteng, Heriswan, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari beberapa faktor utama.
Salah satunya adalah kerja sama erat dengan pemerintah daerah melalui program ketahanan pangan seperti Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM). Selain itu, penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dengan prinsip TARIF (Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness) turut mendorong efektivitas operasional Bulog.
“Alhamdulillah, Bulog Sulteng kembali berhasil melampaui target komersial tahun 2024. Ini berkat kerja sama tim dan dukungan dari pemerintah daerah,” ujar Heriswan.
Ia optimistis tren positif ini akan berlanjut pada tahun 2025 dengan strategi peningkatan layanan dan ekspansi distribusi, sehingga Bulog Sulteng dapat terus berkontribusi dalam menjaga stabilitas pangan di wilayahnya.