Perwakilan 15 organisasi masyarakat sipil pada penutupan Konferensi dan Lokakarya Nasional Mineral Kritis Indonesia di palu, Sulawesi Tengah, Kamis (10/10/2024). (Foto: rindang.ID/bmz)

Lokakarya Nasional Mineral Kritis Indonesia (Galeri)

Masih dalam rangkaian Konferensi Nasional Mineral Kritis Indonesia bertema ‘Telaah Kritis Industri Pertambangan dan Hilirisasi Nikel dengan Perspektif Keadilan Sosial dan Lingkungan’, di hari kedua (Kamis , 10/10/2024) juga dilaksanakan lokakarya.

Lokakarya yang diikuti seluruh peserta konferensi itu membahas tiga hal mendasar dalam industri mineral di Indonesia, terutama terkait dengan masalah sosial dan ekonomi, kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan, juga regulasi yang menyertainya.

Para peserta lokakarya dibagi dalam tiga kelompok besar dan dipandu secara bergantian oleh perwakilan 15 organisasi masyarakat sipil yang berkolaborasi menyelenggarakan kegiatan itu. Antusias para peserta terlihat cukup besar di setiap kelompok bahasan.

“Ini cukup langka terjadi dimana hampir semua pihak yang terkait dengan pertambangan mineral dan nikel bisa hadir bersama,” ujar salah seorang peserta.

Merujuk pada tema konferensi, lokakarya itu itu juga bertujuan untuk menelaah secara kritis aspek keadilan sosial, lingkungan, dan praktik tata kelola industri pertambangan mineral kritis di Indonesia.

Sejumlah rumusan dan rekomendasi berhasil dibuat oleh para peserta. Rumusan itu nantinya akan menjadi suatu komunike untuk disuarakan secara bersama. (bmz)

Berikut foto-foto kegiatan lokakarya tersebut :

Naskah dan foto: rindang.ID/Basri Marzuki-Amar Sakti

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top